Kasspen - Satu diantara pengacara Habib Rizieq, Eggi Sudjana membandingkan perlakuan persoalan clientnya dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di tingkat penyidikan. Eggi menilainya penanganan kasus Ahok berjalan transparan karenanya ada gelar perkara sebelum dinaikkan menjadi tersangka.

Ke Halaman Utama

“Sudi kiranya bagian yang menurut Ketentuan Kapolri ini th. 2012 nomor 14 Pasal 69 dan 70, kita menghendaki gelar perkara, ” kata Eggi dalam jumpa pers di Jalan Tanah Abang III nomor 19, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017). Agen bandarq

Menurut Eggi, bila hal itu tidak dilakukan maka akan ada diskriminasi. Apalagi saat kasus Ahok, lanjut Eggi, pihak pendukung juga bisa ajukan pakar.

“Kalau ini tidak dilakukan jadi diskriminatif makin kentara, terang jelas benderang kita lihat kok Ahok begitu transparan, dari pendukungnya bisa datangkan saksi pakar, mengapa buat Habib Rizieq tidak, ” papar Eggi.

“Siapa yang bikin diskriminatif? Ini merupakan pihak kepolisian, ” tegasnya.

Eggi menguraikan, alat bukti yang ada di Polisi juga telah dimodifikasi dan dianggap tidak sah lagi.

terlebih dihubungkan dengan elektronik, ” urai Eggi.Bandarq online
“Kita dapat datangkan pakar ahli, datangkan lawyer. Kita terdaftar saat ini 720 lawyer yang tergabung. Dalam peluang ini kita tidak mau juga tidak menghormati hukum. Terlebih klien kami di anggap takut, dikira lari dikira menghindar dari pemeriksaan ini, ” paparnya.




Eggi meneruskan, Habib Rizieq Situs bandarq sekarang ini ada di Arab Saudi bukan karna takut. Tetapi untuk menghindari radikalisasi.

“Saya nyatakan dengan tegas, namanya ulama habib Rizieq Shihab, bukan hanya penakut, dia adalah panglima saat ini ada di Mekah bukan karna ketakutan namun hindari radikalisasi, bila habib tersentuh dan diperlakukan tidak adil seperti ini jadi bakal muncul gerakan masif, dan bisa ada perseteruan horizontal, ” tuturnya.
Share To:

Post A Comment:

0 comments so far,add yours