Sepeti yang diketahui , surat Al- Maidah ayat 51 yang disebut ahok diyakini sebagian orang sebagai alat penolakan terhadap peminpin kafir, 

berbicara soal peminpin kafir di kesempatan berbeda. Cak Nun Pribadi tidak setuju jika kafir dan muslimnya seseorang dinilai seperti benda mati Agen bandarq

Baca juga : Cak Nun - Jangan Sombongkan Kebenaranmu

"Status Muslim dan kafir itu Dinamis ( pada setiap orang ) , tidak bisa dinilai dengan ukuran statis," kata Cak Nun sembari menegaskan bahwa pendapatnya  tidak ada kaintannya dengan Gubernur Ahok


Selain itu , lanjut Cak nun Muslim atau kafir tidak berdiri sendiri 
kafir kepada siapa ? jika ia kafir dalam arti membangkan atau ingkar pada perintah Iblis berarti sejatinya ia beriman pada allah . sebaliknya, jika ia berserah diri pada rayuan Iblis maka ia sejatinya orang yang ' Muslim ' pada Iblis 

Hukum tidak mengadili manusia, tapi yang diadili itu perbuatannya ,"
karena itu .menghakimi seseorang bahwa ia muslim dan kafir bukan dilihat dari identitasnya , tapi perbuatannya . jadi orang yang sekarang disebut muslim bisa menjadi kafir kapan saja.Poker online terpercaya



' toh anda tidak bersyukur apa tergolong kafir kok" katanya sambil menjelaskan ragam tingkatan kafir.

Bukan beriman seorang peminum khamar ketika ia sedang meminum khamar.bukan beriman seorang pencuri ketika ia mencuri

Cak Nun Juga melontarkan Kritikan Pedas soal pminpin kafir tapi adil dan peminpin Muslim tapi Dzalim, 



" Muslim tapi Dzalim tidak memenuhi kriteria kepeminpinan, sedemikian sehingga tidak bisa disebut peminpin 


"ini bertentangan satu sama lain .ini kesalahan substantif dalam berfikir"

Cak nun lalu mempertanyakan bagaimana mungkin ada muslim tapi disebut dzalim . baginya jika digaji makna substantifnya kalau dzalim pasti bukan Muslim. " Gula Kok Pahit ? Katanya sambil beranalogi

Tidak berbeda dengan pernyataan tentang kafir itu adil atau tidaknya kata cak nun.Bandar poker online


Share To:

Post A Comment:

0 comments so far,add yours